Saturday, November 23, 2013

Aku...Menikah...?

Beberapa jam lalu diminta baca blognya Mbak Ellie tentang menikah. Hiye....dan aku bilang sama dia kalau aku suka sama kalimat terakhirnya "P.S.S: Apakah Anda tahu bahwa pertanyaan "kapan kawin?" termasuk tindakan bullying? Now, you know!" 
Hahaha..

Soal menikah emang bahasan yang rada sensitif sih bagi beberapa perempuan. Jangankan kayak Mbak Ellie, aku yang kepala dua aja udah ribut dan ribet ditanyain beberapa orang di sekitarku. 

Friday, September 20, 2013

Untuk Kekasih Soreku

Tolong bacakan untuk dia, kekasih soreku...
Karenaaku akan bahagia jika dia tahu semuanya...


Kekasih soreku,
Apa kabar?

Masih ingat denganku?
Adalah pagi yang melenyapkan diri hanya untuk menemuimu 
Aku berharap lenyapku bersama waktu tidak berlaku di hatimu

Kekasih soreku,
Aku tahu kamu juga akan pergi
Tetapi apakah kau akan membawa serta aku?

Tidak?
Ya?
Mengapa ragu-ragu begitu?

Sedari awal benih hati hari ditebar, aku tahu kita adalah ruang yang tak sama
Aku datang lebih awal dan kamu belakangan

Kekasih soreku,
Bisakah kau tidak menemui kekasih malammu?
Dan aku tak menemui kekasih siangku

Kekasih soreku,
Kitalah anak-anak waktu
Tempat matahari kehidupan terbit dan terbenam
Tidakkah kita terlahir istimewa?

 tetapi mampukah kita melawan sang empu waktu?






Thursday, September 19, 2013

Tentang Rahasia

Suatu waktu ketika bangku kayu masih ada di sana
Di sudut halaman yang ditumbuhi rerumputan
Suatu waktu ketika embun dan pagi masih kerap berbicara
Dalam kata yang tak pernah mampu kita tahu



Kita tidak seperti pagi dan matahari yang pasti bertemu setiap hari

Bayangkanlah sesekali..

Tentang jika..
 Yang sampai kapanpun menjadi rahasia


*Mahakam Square, 18 September 2013




Thursday, August 22, 2013

Kata Mahasiswa tentang Kos atau Kontrakannya

 Kos atau kontrakan yang ideal itu yang gimana sih?

Hayoo.....


Kata Baim, kos ideal itu kos yang deket rumah ibadah. Penghuninya solid, bersahabat, bersih, terjaga keamanannya. Tambahnya kos-kosan itu punya peraturan yang jelas, misalnya pukul berapa harus tutup pagar, dan lain-lain.

Menurut Zani anak Fisipol Unmul, kos ideal itu harga bulannya murah, kamar mandi di dalam alias milik masing-masing kamar, jadi nggak pakai antre. Lokasinya deket sama kampus, nggak kena banjir kalau hujan deras.

Kalau Nisa sih kurang lebih aja sama kata temen-temen di atas, termasuk airnya lancar dan kamarnya lebar. Kalau bisa di dalam kamarnya ada peralatan masak (jadi bisa masak-masak), ibu kosnya ramah (jadi bisa nyaman meski telat bayar kosan! Ahah..)

Kalau buat aku, kos ideal itu yang kamar-kamarnya nyatu dengan rumah pemilik kosnya atau paling nggak deketan lah rumahnya dengan pemiliknya. Biar enak aja gitu kalau ada apa-apa, langsung lapor ke pemilik kos-kosa. Terus, buat aku, kos ideal itu yang punya ruang tamu, jadi kalau ada tamu nggak berdiri di luar. Terus juga punya garasi buat yang punya kendaraan. Biar aman aja gitu.

Kontrakan?
Lebih asyik lagi nih. Kita bisa ngejadiin kontrakan kita buat markas/beskem untuk ngejalanin usaha kalau ada sambilan jualan. Secara sistem bayarnya juga lebih murah. Aku pernah nanya satu rumah kontrakan di bilangan Swadaya akhir tahun lalu sekitar 11 atau 12 juta per tahun. Lumayan lho kalau bisa bawa massa untuk tinggal bareng. Temen bisa milih sendiri. Waktu itu kamar rumahnya ada empat, lebar-lebar. Udah termasuk lemari dan alas tidur pula. Sekamar bisa ditinggali dua orang. Jadi serumah ada delapan penghuni. Tinggal dibagi aja tuh berapa masing-masing bayarnya.Nah, kalau soal kemanan, kudu lebih ekstra ketat. Pasalnya ini kan dianggap rumah sendiri, jadi ya semua diatur sendiri. Maka beruntunglah kalau kontrakannya deket sama pos kamling atau rumah ketua RT.

Salam anak kos-kosan!

:)






Friday, August 16, 2013

Darl....

Darl, saat kita mencintai orang lain, itu artinya kita siap untuk berbagi mimpi dan cita-cita dengan siapa yang kita cintai itu. Saling percaya, saling mengimbangi dan melengkapi satu sama lain. 



Sudah siapkah, kita?




medio Agustus 2013

Thursday, July 11, 2013

Seandainya....

Lihat apa yang terjadi. Aku buru-buru menyalakan laptop saat aku seharusnya sedang makan sahur dengan tenang. Ada sesuatu yang mendorongku untuk menyalakan laptop dan log in facebook.

Ada kamu di sana. Di pemberitahuan ulang tahun.
Bodohnya aku sampai baru ingat bahwa ini hari ulang tahunmu.

Awalnya aku berniat menulis di dindingmu dengan kalimat semacam selamat ulang tahun dan lain sebagainya itu nanti-nanti saja. Tapi kemudian aku khawatir dengan kata "nanti". Aku khawatir "nanti" adalah waktu yang tak bisa kutemui, apalagi kulalui. Jadi, aku memutuskan untuk menulisnya sekarang.

Seperti biasa, aku bukan orang yang pertama kali mengucapkan ucapan selamat ulang tahun atau semacamnya itu. Kulihat deretan postingan di sana. Macam-macam doa dan pesannya.

Aku menarik napas. Mulanya aku hendak menulis begini:

"Semoga bahagia, berkah sepanjang masa. Jangan lupa olahraga, dan jangan lupakan aku. Miss you."


Tapi.....

Ada pacarmu di sana, dan aku urung menulis begitu, takut dia cemburu padaku.

Makanya...aku tidak melakukan itu.
Cukup dengan ucapan, "selamat ulang tahun, semoga berbahagia dan berkah sepanjang  masa." ditambah dengan smiley.

Aku menganggap perasaan itu.

"Kamu harus bahagia," katanya dulu. Suatu waktu yang aku bahkan tidak ingat kapan tepatnya.
"Iya, aku bahagia," kataku.
"Bohong," selanya. Aku bisa merasakan nadanya saat mengucapkan itu. Tapi aku tidak tersudut.
"Iya. Kamu mungkin tidak melihatku bahagia, tapi aku merasa cukup dengan ini saat ini," tegasku.

Dia diam sejenak.

"Maaf..." lirihnya.
"Maaf untuk apa?" kejarku. Dia memang harus dikejar.Dia memang layak dikejar.
"Maaf karena aku mencintaimu," katanya lagi.

Shit!

Dia sudah punya kekasih.

Tapi aku ingin mendengarnya mengucapkan kalimat itu lagi.

"Tapi kamu sudah punya pacar," kataku gemetar. Ah, aku benci diriku yang mudah terharu.
"Karena itulah, kamu harus bahagia," jawabnya.
"Aku tidak mau perempuan yang kucintai tidak bahagia. Seandainya aku bisa....." kalimatnya menggantung.
"Bisa apa?" Sudah kubilang dia layak dikejar. Maka kukejar ia agar  menyelesaikan kalimatnya.
"Bisa mendapatkan kamu juga...." nadanya melemah. Nadanya menyerah.

Aku tahu perasaannya.
Dan aku menganggap perasaan ini sama ada.

Seandainya....


*Menanti fajar.
Jumat, 12 Juli 2013

Selamat ulang tahun, Panda... :)


Wednesday, July 10, 2013

Serupa Tapi Tak Sama

Mirip dengan kalimat yang biasa dipakai untuk tebak beda gambar di koran atau majalah anak-anak ya.
Ramadan tahun lalu juga di tanah orang. Tahun-tahun sebelumnya juga. Dan kalau tidak salah hitung tahun ini adalah tahun kesembilan aku nggak ramadan di kampung halaman.
Serupa nasibnya. Tapi tentu beda rasanya. Kesannya.

Sedih iya sih. Kangen masa dulu tarawih sama Emak dan Bapak. Abang yang curi-curi kesempatan main kartu bergambar hero kayak power ranger dan lain-lain. Aku yang selalu di sisi Emak dalam shaf. Aku yang masih lapar pas tarawih padahal udah ngembat kolak. Kangen Bapak yang kadang kudengar ngasih tausiyah di langgar. Kangen suara bleduman (petasan dengan bambu besar) yang menggegerkan isi dada tiba-tiba.
Yah..masa kecil.
Sekarang udah gede. Nggak main-main kayak dulu.

Jadi orang dewasa menyenangkan, tapi susah dijalanin. «« iklan banget..hehe..

Demikian..
Tiap tahun, ramadan pasti punya cerita..
Semoga cerita tahun ini baik...happy ending...
Amiin..