Monday, November 26, 2012

Hadiah Persahabatan, Catatan seorang Teman Beberapa Bulan Silam

Mahakam 2012

Lagi lagi Idul Fitri kali ini ku lalui tanpa keluarga besar. perjuangan selama lima bulan di Jogja nyaris membuatku di juluki bang toyib, walaupun baru satu kali puasa dan satu kali lebaran tak pulang pulang.  kegiatan praktek kerja lapanganku seharusnya sudah selesai sejak se Bulan yang lalu, tapi entah kenapa sepertinya aku telah jatuh cinta dengan kota yang satu ini, Jogja telah berhasil merebut hatiku. perjalanku kali ini benar-benar syarat akan pelajaran, tidak hanya mengasah Skill yang ku miliki tapi juga mengasah kepekaan ku terhadap bagaimana kehidupan yang sebenarnya. keputusan ku untuk mengambil cuti kuliah pada semester 6 lalu, yang sangat di sayang kan oleh dosen maupun teman sekelasku ternyata sekarang berbuah manis. ya....... hidup cuma sekali, kita perlu mengambil satu tindakan besar, jika kita hendak mengubah kehidup yang selama ini telah menggerogoti kita.

bicara soal lebaran, sebenarnya aku tidak ada rencana khusus untuk mendatangi adekku yang sekarang berada di samarinda. tapi entah kenapa sejak berada di jogja dia selalu saja mendesakku unutk mampir ke Samarinda sebelum aku pulang ke Padang. Di tambah lagi desakan se orang teman yang menyuruhku untuk sedikit mencicipi air sungai mahakam, hmmmm.... seorang teman dekat yang cukup akrab dengan ku. beberapa alasan yang membuatku akhirnya pergi ke samarinda adalah :
 1. Kalimantan salah satu pulau yang belum pernah aku kunjungi
 2. adekku dan beberapa orang saudaraku juga tinggal di samarinda
 3. silaturahmi dengan seorang teman jejaring sosialku 
 4. untuk mengganti suasana (awalnya aku berharap Samarinda jauh lebih sejuk dari pada jogja,
     karna katanya di Kalimantan masih banyak hutanya. lah... ternyata semuanya berbeda ketika aku
     menginjakkan kakiku di Negeri Kutai tersebut).

 
Tepat sehari sebelum lebaran. aku berangkat dari jogja menuju Samarinda. perjalanan kali ini aku tempuh selama 1 jam 45 menit.sedikit gambaran mengenai penampakan dataran kota jogja dari atas langit. kota jogja secara umum merupakan dataran rendah yang dikelilingi perbukitan yang menurutku sudah sangat gundul. perbukitan yang mengililinya antara lain Perbukitan Kulon Progo, Perbukitan Gunung Kidul, Perbukitan Gunung Merapi. dan ditengah tengah diantara perbukitan itulah berdiri sebuah kerajaan yang sampai sekarang masih meninggalkan jejak dan kebudayaan nya di kota Jogja. Kerajaan mataram salah satu kerajaan terbesar di Indonesia (menurutku kerajaan paling besar yang pernah ada di Indonesia) terbukti dengan mampunya kerajaan tersebut bertahan mulai dari zaman Hindu-Budha (Mataram Lama), Zaman Islam (Mataram Baru), dan bahkan sampai sekarang (Kesultanan Jogjakarta yang sekarang). mengingat kejayaan nenek moyang kita zaman dulu hanya akan menyisakan kenangan pahit jika dibandingkan dengan kondisi Nusantara yang sekarang.

Dan... bagaimana dengan kalimantan nantinya. disana pernah berdiri kerajaan pertama yang ada di Indonesia, Kerajaan Kutai Kartanegara. aku tidak berharap akan menemukan sisa2 kerajaan Kutai Di Samarinda maupun di kota lainya di kalimantan nanti. nasibnya pun paling sama dengan nasib2 kerajaan yang dulu pernah mengusai wilayah seluas Asia tenggara sekarang. sebut saja Sriwijaya, di manakah letak peninggalan kerajaan yang sangat besar tersebut. tak satupun di Sumatera Selatan sana terlihat ada sebuah istana ataupun candi yang sangat megah. begitu juga dengan Kesultanan Demak yang sangat berpengaruh bagi perkembangan Islam di pulau jawa. yang menjadi saksi kebesaran kesultanan ini hanyalah sebuah mesjid. kalaupun ada sisa2 peninggalan itupun cum menjadi koleksi museum2 sejarah yang sudah sepi pengunjung.

sekitar jam 5 sore aku sampai di bandara sepinggan Balikpapan. karena saudaraku yang menjemput dari samrinda baru berangkat juga jam 5, alhasil aku terpaksa menunggu seperti orang gila selama 2 jam. untungya aku membawa bekal makanan yang di tawarkan pramugari pesawat yang tak jadi ku makan karena belum waktunya berbuka puasa, dan aku berbka puasa dengan sedikit kesal karena harus menunggu begitu lama. ketika jemputan datang aku mulai menelusuri jalan2 di kota balikpapan dan sekitarnya, berhubung sudah malam aku tidak begitu bisa menikmati sudut sudut kota ini. sesampainya di samarinda aku mulai disambut oleh hamparan luasnya sungai mahakam. ini mugkin sungai terlebar yang pernah ku lihat.

sesampai nya di rumah aku lebih memilih untuk istirahat, 2 jam di bandara sudah cukup membuatku gila. istirahat untuk menyambut hari kemenangan esok paginya.

lebaran pagi itu ku sambut dengan sedikit sedih, kenapa tidak, lagi lagi lebaran tanpa dapat sungkeman dengan kedua orang tua.tapi tak apalah kerinduan ku pada orang tua sudah cukup terobati dengan bertemu dengan adik esok harinya.

pagi harinya ketika ketika sholat ied selesai aku berencana untuk langsung bertemu dengan adikku. eh malah ternyata dia juga sedang pergi jalan2 dengan orang di rumah. akupun baru bisa bertemu dengannya pas malam hari. terlihat dia sedikit gemukan dari biasanya.

dan, tinggal satu orang lagi yang haru aku temui. salah seorang teman yang mulai aku kenal dekat sejak aku mulai kuliah. sebenarnya sejak masih sekolah aku juga  mulai tau dengan dia karna di kenalkan juga oleh seorang teman. sejak saat itulah kami mulai komunikasi baik itu lewat telpon maupun lewat jejaring sosial. membicarakan berbagai macam hal mulai dari masalah perkuliahan, hobi sampai masalah asmara..... :D

mungkin bisa di bilang dia adalah teman jauh yang paling dekat denganku. karna hobiku memang jalan2 jadi untuk mengunjungi se orang teman yang ada di seberang pulau sana bagiku adalah kepuasan tersendiri. tapi sayangnya aku baru bisa bertemu denganya 5 hari lagi. ok..... tak apa2 lah. selama lima hari ini aku ingin bersantai santai dulu dirumah sambil menikmati berbagai macam kue lebaran yang ada di rumah sepupuku. untuk kembali menaikkan berat badanku yang sempat hilang selama bulan puasa.

hari yang di nanti pun datang. jumat sore itu tgl 24 agustus 2012. di salah satu kampus Unmul yang berwarna biru. duduk di bawah pohon jambu air dari kejauhan aku melihat seorang wanita melambaikan tangan dari jauh. ya..... itulah Hesti, selama sekitar 4 tahun kami berteman baru kali ini kami bisa bertemu. ketika pertma kali melihat Hesti sempat terbersit di pikranku, jika saja ada seseorang lagi yang ikut bersama ku ke samarinda mungkin saja (pasti) orang itu  akan sangat menyesal ketika bertemu dengan Hesti. menyesal atas keputusan yang pernah dia ambil....... :D

setidaknya kali ini aku bisa menepati janji ke seseorang untuk bisa menemuinya, walaupun dulu aku sempat berpikir mustahil aku bisa pergi sejauh itu hanya untuk menemui seseorang. tapi entah kenapa segala sesuatunya di mudahkan. keinginan dan janjiku utk bisa menemui Hesti akhirnya tercapai juga. walaupun yang sebenarnya dia harapkan untuk menemuinya pertama kali bukanlah aku.

sore itu ditemani adikku, kami bertiga sempat berjalan di sekitar Balaikota Samarinda dan GOR Segiri. akupun bisa langsung akrab dengan dia, mungkin karna kami sudah lama saling kenal walaupun baru pertama kali itu bertemu. mungkin dia sedikit agak risih dengan sikapku yang sedikit banyak omong dan terlihat tidak sopan di depan orang baru.


pertemuan awal kami waktu itu cukup berkesan. kami juga sempat sedikit foto-foto sekedar untuk kenangan. o iya..... sedikittentang karakteristik Hesti yang menurutku anak ini cukup manis. berperawakan kecil dan dan berkulit sao matang.

pertemuan kami hari itu tidak berlangsung begitu lama dan rencana besok akan kami lanjutkan kembali.

hari sabtunya kami berencana untuk pergi mencari oleh oleh... alhasil rencana yang awalnya kami berangkat habis zuhur akhirnya baru terealisasi udah mau ashar. sabtu itu menjadi cukup menarik bagiku. pas malam harinya kami janji untuk bertemu dengan nya di tepian sungai mahakam. aku kembali pergi bersama adikku dan dia diantar oleh seorang temanya. satu hal yang membuat sempat teringat akan kampung halaman ketika melihat sungai ini. dulu sebelum berangkat ke jogja aku sempat pergi ke jembatan Siti Nurbaya di Padang. yang kondisinya nyaris sama dengan tepian sungai mahakam. dipenuhi dengan lampu-lampu yang menjadi penganti matahari di kala malam untuk menyinari sepasang muda mudi yang sedang menikmati masa mudanya bersama teman-teman. hamparan jalan raya yang luas dipenuhi kendaraan yang hilir mudik entah etah mau kemana. Jembatan Siti Nurbaya Dan Tepian Sungai Mahakam bagiku pribadi memilki kesamaan tersebut. cuma bedanya di Mahakam sungai nya lebih luas dan lebarrrrrr....

sedikit mencicipi wisata kuliner, yang entah apa nama makannya (aku sudah lupa). terasa sangat manis sampai-sampai  membuat perutku mual semalaman.

lagi-lagi disini kami sempat foto foto lagi sambil menelusuri tepian sungai mahakam di kala malam. dan yang sempat kurasakan adalah suasana Mahakam di siang hari dan di malam hari sunguh sangat berbeda. ya..... itu lah simbolis dari sebuah kota. dapat memberikan kenyaman tersendiri baik itu di malam hari maupun di siang hari.

pertemuan kami malam itu berakhir dengan perutku yang masih mual karna makanan yang terlalu manis tersebut (padahal aku  mesenya udah yang pedes). Besoknya kami berencana untuk bertemu lag di Islamic Centre Samarinda. Islamic Centre terbesar yang pernah aku kunjungi. dan mungkin besok adalah pertemuan terakhir kami.

dihari itu kami Kembali Foto-foto di Islamic Centre, menaiki menaranya yang bisa menampilkan pemanadangan kota Samrinda dari kejauhan. hamparan sungai mahakam yang di Hiasi beberapa potong kapal pengangkut batu bara. rumah2 penduduk yang tersusun rapi. dan hal sperti ini tidak bisa kutemukan di padang. kalupun bisa aku harus pergi ke Pabrik Semen padang yang ada di atas perbukitan.

sampai malamnya tiba..... sampai lah pada saat perpisahan. waktu tiga hari bersamanya bagi ku ibaratkan seperti mimpi. bagaimana tidak perteman kami yang berjalan selama hampir 4 tahun akhirnya terpuaskan juga dengan waktu hanya 3 hari untuk bisa saling bertemu. dalam diriku pribadi bertemu seseorang yang belum pernah kita temuai sebelumnya dan ketika bertemu kita hanya di beri kesempatan sediikit untuk bisa bersamanya, bagiku itu sangat nikmat dan sekaligus sangat menyedihkan. entah kenapa kali ini agak berbeda. memang sebelumnya aku juga pernah bertemu dengan teman jejaring sosial yang akrab dengan ku di kota lain. tapi ketika akan berpisah dengan mereka aku tidak merasakan hal yang aku rasakan ketika aku dengan Hesti. mungkin saja itu karna kami terlalu akrab.

ketika motor ku jalan yang kulihat dari kejauhan hanyalah hamparan sungai mahakam yang dhiasi lampu lampu kecil yang berkedip kedip seolah mereka memberikan lambaian tangan kepadaku untuk salam perpisahan. melihat pemandangan itu semua, entah kenapa meningalkan mhakam kali ini aku jadi sedih.

ketika ditanya apa yang spesial dari kota ini. aku akan menjawab: sebenarnya kota ini biasa2 saja. tidak lebih mearik dari kota padang dan lebih menarik dari kota2 lainya yang pernah ku kunjunngi. tapi yang membuat kota ini menjadi benar2 spesial di perjalanku kali ini adalah karna aku bisa bertemu dengan seorang teman di kota ini...



*sebuah coretan kecil untuk seorang teman di pulau sana...

  Hesty Daisy. :)

Tuesday, November 20, 2012

Kedatangan yang Diharapkan Pulang


Satu puisi ah
kukatakan
...

Selagi kau pergi
Saat kau kembali
Puisi itu jadi

Aku menimbang jarum jam
dan kau belum juga datang
Apa Perantauan begitu menawan?

Aku menimang masa
dan kau belum juga memberi berita

Aku lupa
Puisiku belum siap tersaji


Schoolah, 21/11/2012

Kelahiran Anjing dan Kematian Tikus

Hari ini sebelum berangkat ke sekolah, saya menghabiskan waktu sekitar 10 menit untuk mandi, 10 menit berpakaian dan berias tipis, 5 menit sarapan walau hanya segelas susu hangat, 1 menit berkaca dan berdoa, memastikan bahwa saya siap berjabat dengan hari. Kemudian berjalan kaki. Seperti kemarin, langit timur sudah benderang meski belum terlalu lepas dari pukul enam.

Ini pekan ketiga November. Melewati medio November dan masa-masa PPL dengan berbagai warna dan rasa. Kadang saya merasa jenuh, bosan, tapi tak jarang pula saya merindukan suasana kelas. Indahnya berbagi. Saya kadang menyelingi pelajaran dengan apa yang anak-anak katakan dnegan curcol. Saya meralat, bukan curcol, tapi itu bagian dari berbagi pengalaman. Mereka menyimak seperti yang saya harapkan.

Keluar rumah pagi-pagi,  banyak hal yang saya temui. Di sisi kanan jalan, warung gorengan sudah didatangi pelanggan. Juga warung nasi kuning, lapak koran yang di atas mejanya sudah bertumpuk sebundel besar koran segar. Sementara ketika saya sampai di ujung jalan, saya melihat seorang laki-laki menghentikan motornya. Berbalik ke belakang dan ia melahirkan anjing-anjing besar dari mulutnya yang kecil. Saya mengarahkan pandangan ke seberang jalan sana, seorang laki-laki di atas motornya yang berhenti juga sama, sama-sama melahirkan anjing-anjing. Mereka tidak sedang bertaruh nyawa seperti ibu melahirkan karena mereka melahirkan anjing-anjing itu dari mulut dan bukan lubang kemaluan. Terlebih mereka lelaki.
Oops..

Saya mengamati wajah mereka bergantian. Saya urung menegur adu lahir anjing karena tak ingin cari masalah di pagi yang ceria. Saya bergegas mengayunkan langkah ke sekolah. Saya takut anjing-anjing yang baru saja mereka lahirkan mengikuti saya.

Di depan kantor polisi tiba-tiba saya melihat seorang laki-laki berjalan lurus mengikuti arah trotoar di seberang jalan. Bahu kirinya menyandang sebuah tas hitam yang agak lusuh sementara tangan kanannya menggenggam ekor tikus! Apa pula ini, dua kali saya bertemu hal berbau binatang. Saya menggigil, menebak-nebak apa yang akan ia lakukan pada tikus mati itu. Dikuliti, atau dimakan? Saya tidak berani membayangkan. Pikiran saya justru teralih dengan gambaran para koruptor yang dieksekusi mati. Entah karena ketika itu saya lewat di depan kantor polisi atau karena tikus mati yang dipegang si lelaki?

Dari sisi jalan kiri, saya mengawasi perjalanannya di sisi kanan jalan sana. Kalau dikira-kira barangkali ia berada enam atau delapan langkah di depan saya sehingga saya bisa melihat gerak-geriknya. Tiba-tiba ia berhenti entah untuk apa. Karena tak ingin saya ketahuan memperhatikan dia, saya buang pandangan saya lurus jauh ke depan. Sambil curi-curi penglihatan, saya mendapati dia masih berdiri di seberang jalan. Saya berdoa semoga ia tak sadar sedang saya perhatikan.

Ups, saya terlalu laju berjalan sampai kini ia yang ada di belakang saya di seberang jalan sana. Saya jadi kehilangan target pengamatan kecuali jika saya sesekali menoleh ke belakang.
Dan gerbang sekolah sudah tinggal beberapa langkah lagi. Saya sempatkan sekali lagi menoleh ke belakang, mencari sosok laki-laki pembawa tikus mati. terakhir saya lihat ia berjongkok di tepi parit. Entah, mungkin untuk mencuci wajah.

Sekarang di luar gerimis datang. Lembut. Saya tak tahu harus berkata pa sesudah ini kecuali bersyukur atas apa yang Tuhan berikan pada saya, pahit manis asam asin bagi saya adalah pengalaman hidup yang mungkin bagiNya istimewa diberikan pada saya.

Terima kasih bagi seseorang yang telah menginspirasi saya untuk bisa berkata "melahirkan anjing dari mulut"


Salam
d(^.^)b

Friday, November 9, 2012

RPP Mengevaluasi Pemeranan Kelas VIII SMP Sederajat


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

1.        Identitas
Sekolah                : SMP N 1 Samarinda
Mata pelajaran      : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester     : VIII/I                       
Jumlah Pertemuan: 1 kali (2 x 40’)
2.        Standar Kompetensi : Mendengarkan
5. Mengapresiasi pementasan drama
3.    Kompetensi Dasar    : 5.2 Mengevaluasi pemeran tokoh dalam pementasan drama.
4.    Indikator Pencapaian Kompetensi
1.    Mampu menentukan karakter tiap-tiap tokoh.
2.    Mampu mengevaluasi pemeranan tokoh berdasarkan karakter yang seharusnya diperankan dengan alasan yang logis.

5.    Tujuan Pembelajaran
a. Siswa mampu menentukan karakter masing-masing tokoh yang berperan.
b. Siswa mampu membuat komentar/mengevaluasi pemeranan tokoh berdasarkan karakter yang seharusnya dimainkan.

Tuesday, November 6, 2012

Ancang-ancang 18+

 18+ is mean become an adult.

(Susahnya) menjadi dewasa.
Sebuah keisengan mosting....

Satu hal yang harus menjadi catatan penting adalah ketika kalian sudah memasuki usia 17 ke atas atau ketika kalian menjelang dewasa, kalian akan dihadapkan pada "penderitaan" di mana geraham bungsu kalian akan tumbuh perlahan-lahan. Merobek gusi dengan penghayatan. Hangat badan kalian akan meningkat di atas normal. Mungkin sudah hukum alam begitu. Pipi akan membengkak. Dan inilah yang kualami selama hampir tiga hari ini. Lumayan lah, setiap malam tidur gak nyenyak, kebangun melulu, hiks. Trus kalau siang bawaannya mau tidur aja. Biar tugas kuliah sama tugas sekolah (kan aku lagi PPL nih, terbengkalai semuanya!)

Dan hari ini tadi kupaksa masuk sekolah atas dasar rasa nggak enak karena kemarin udah izin nggak masuk sekolah. Dan walhasil ternyata juga nggak bisa masuk kelas karena cenat-cenut yang menggila!:'(
Berjam-jam akhirnya cuma bisa tiduran di ruang BK (maaf ya Bu Evelyn, ruangannya saya isi buat tiduran...) sehabis minum Ponstans yang dibeliin Bayu (dibeliin, tapi duitnya bayar belakangan. Nggak gratisan!). Tuh obat efeknya beneran bikin kringetan. Apa karena harganya yang mahal?
Kejadian kayak gini bukan pertama kali sih, tapi emang tuh gigi munculnya gak langsung sebiji utuh, tapi sebiji yang munculnya cimit-cimit sesuka hati (eh emang gigi punya hati ya?)

Kalian mungkin pernah mengalami ini, dan silakan kalau mau berbagi cerita (asal jangan berbagi rasa aja, kan sakit beuudh tuh)...

Doakan aku tabah, dan segera sembuh karena anak-anak tadi pagi pada ngedoaian aku untuk segera sembuh dan masuk ke kelas mereka lagi. Gitu.Heuheu..

Udahan ah, kan tadi kataku cuma iseng mosting. Daripada pekan ini no posting, hayooo...