Tuesday, December 25, 2012

What About Tahun Baru?


Haloo…
Sebentar lagi ganti tahun ya? Udah punya rencana apa nih buat malam tahun baru? Bakar-bakar jagung sepertinya jadi agenda yang tak terlupakan ya. Terus ketika jelang tengah malam, kumpul rame-rame di suatu tempat, menghitung angka mundur, niup terompet atau semacamnya, dan blaaar…girang minta ampun ngliatin kembang api yang berwarna-warni. Pokoknya meriah. Semua bahagia, atau mungkin ada yang berusaha bahagia. Sebenarnya apa sih yang bikin bahagia dari tahun baru? Menurutku, bukankah ketika tahun baru tiba, artinya bumi makin tua, begitu pun umur kita? Banyak berdoa yuk buat kesejahteraan kita di kehidupan selanjutnya. Semoga makin produktif dalam kebaikan. Amiin..

Untuk kota-kota besar biasanya pemerintah daerah setempat punya uang dan ruang khusus untuk perayaan tahun baru. Misalnya nih, kalau di Samarinda, bakal ada peluncuran kembang api di depan kantor gubernur yang tepat berseberangan dengan spot tepian Mahakam, tempat berkumpulnya banyak orang.

Tapi pernah nggak mikir betapa akan macetnya jalan raya saat malam tahun baru tiba? Sesaat ketika stay tune di RRI Pro 2 Samarinda tadi pagi yang ngebahas tentang ide-ide buat malam tahun baru aku mendengar sesuatu yang menurutku penting untuk dibagikan. Aku salut sama seseorang yang ngasih ide buat diadain CAR FREE NIGHT SAMARINDA di mana jalanan dibebaskan dari deru kendaraan. Sepertinya menarik ya? Atau kalau keberatan, ya bolehlah kalau yang wara-wiri itu kendaraan umum, bukannya kendaraan pribadi. Aku sendiri bisa ngebayangin gimana ramainya orang berduyun-duyun pergi ngumpul di suatu tempat berjalan-kaki, atau naik sepeda, atau naik angkutan umum yang warnanya merah, biru, dan hijau di kota ini. Mungkin kota-kota lain bisa meniru gagasan dari pencetus lewat radio tadi? Hm?

Jangan lupa untuk merancang target-target pencapaian tahun depan ya..
GBU

Salam manise 

Hesti

Monday, December 17, 2012

Pernah Bosan di Kelas Perkuliahan? Baca Ini Dong


Pernah ngalamin kebosanan nggak ketika di kelas perkuliahan? Apa? Pernah? Hm, sama dong kalau begitu. Bedanya mungkin karena aku udah semester atas, mulai berkurang mood belajar di kampus, dan selebihnya mungkin karena dosennya jarang masuk terus tiba-tiba masuk lagi. 

Tadi, aku kuliah evaluasi pembelajaran di ruang 35. Dosenku, kalau kamu mau tahu, udah hampir sebulan lebih nggak pernah masuk kelas. Aku dan teman-teman sih seneng-seneng aja, lagipula toh kami bisa lebih focus ke PPL di sekolah maisng-masing atau pada pekerjaan lain. 

Pertemuan kali ini belajar tentang penilaian peserta didik. Yang aku tangkap dari sekian banyak yang dijelaskan, adalah bahwa ketika seorang guru membuat soal untuk bahan evaluasi kepada para siswanya adalah bahwa soal itu benar-benar valid. Artinya begini, soal yang diberikan adalah tentang apa yang sudah diajarkan sesuai kompetensi dasar dan standar kompetensi serta tepat sasaran pada indikator yang tercantum dalam silabus.

Kemudian, penilaian itu bukan hanya dari hasil penskoran soal-soal, tetapi juga perhatikan sikap anak didik ketika selama pembelajaran berlangsung. Apakah anak termotivasi dan terlihat perhatian terhadap materi yang disampaikan guru. Karenanya nanti, misalnya dalam PTK (kalau yang menggarap skripsi jenis ini) untuk kata termotivasi dan perhatian itu silakan diperjelas. Misalnya ketika anak didik termotivasi, apa buktinya. Bisa kamu tulis bahwa anak banyak ingin tahu sehingga ia bertanya ini itu. Atau ketika kamu tulis dalam skripsi PTK-mu itu anak didik perhatian, coba dijelaskan perhatian dalam hal apa, misalnya anak didik sigap mencatat hal-hal penting pada materi ajarmu, menyimak dengan sekasama apa yang guru sampaikan serta berkomentar tentang pelajaran. Jadi, guru benar-benar harus memperhatikan sikap anak didik secara seksama ya, hihi…

(Gak mau jadi guru, ah. Mau jadi dosen aja.)

Oke, itu sekelumit yang aku tangkap dari kelas tadi. Nah, kembali pada kebosanan saat di kelas perkuliahan. Karena si dosen ini lama tidak muncul di kelas, maka kami ogah-ogahan belajar. Lagipula hari sudah siang dan si dosen hampir terlambat satu jam masuk kelas. Andai si dosen sadar bahwa wajah-wajah mahasiswanya sangat letih dan bosan… L
Aku yang duduk di bangku barisan tengah mersakan kantuk yang sangat. Berada di tempat yang tak jauh dari kipas angin yang berputar di plafon serta aroma rumput di halaman kampus benar-benar bikin aku ngantuk. Aku mengedarkan pandangan. Duh, teman-temanku ini memang tak bisa dipungkiri dari wajah-wajah mereka banyak yang bosan dan maaf ya bu dosen, kami asyik dnegan aktivitas pengusir kebosanan kami nih.

Aku lalu ngambil buku catatan, iseng menulis begini:
Kejadian-kejadian di kelas evaluasi pembelajaran. 17 Desember 2012.
Laporan riset singkat selama kelas berlangsung.
Yang dilakukan mahasiswa ketika mengalami kebosanan di kelas.
1.       SMS-an dengan kertas yang dioper-oper. Dalam hal ini pelakunya adalah Kikin kepada Chio dan Ikoy)
2.       Coret-coret di modul atau buku catatan kuliah. Mulai dari kupu-kupu sampai keong. Subjek, Iim.
3.       Memilin-milin rambut cewek yang duduk di depannya. Dilakukan Tata kepada Baya.
4.       SMS-an dengan gratisan SMS. Pelakunya duduk bersender di dinding. Dia adalah Chuang.
5.       Nggosip dengan teman sebelah. Kelakuannya Jeng sama Ismi.
6.       Ngutilin kuku kaki. Ini kerjaannya Melodia.
7.       Ngoreksi soal atau apalah. Kesibukannya si Ani.
8.       Serius di depan layar laptop dan tangannya sibuk ngutak-atik Hp. Duduk di belakang dan datang paling akhir. Si Ita.
9.       Ngamatin wajah temen-temen yang bête terus ketawa-ketawa sambil nulis. Yang ini kerjaanku, hehe…



Sunday, December 9, 2012

Wawancara Singkat


Wawancara Bersama Ibu Arlina

Ibu Arlina sudah bekerja menjadi petugas perpustakaan sejak 32 tahun yang lalu pada tahun 1981. Dia menjadi petugas perpustakaan SMP Negeri 1 karena dia merasa bahwa jiwanya memang ada disana. Ibu Arlina memberikan fasilitas computer untuk menarik minat siswa agar datang ke perpustakaan. “Anak-anak lebih suka membaca buku novel dan cerita-cerita fiksi” katanya. Namun minat baca itu menurun karena sekarang siswa lebih suka menonton televisi daripada membaca. Jadi Ibu Arlina selalu merasa sepi karena jarang sekali siswa yang datang. Untuk itu Ibu Arlina berharap, kedepannya lebih banyak lagi siswa yang datang ke perpustakaan sekolah untuk memba
***
Siswa                    : Sejak kapan ibu menjadi petugas    perpustakaan?
Narasumber        : Kira-kira sekitar 32 tahun yang lalu, 1981.
Siswa                    : Mengapa ibu lebih memilih menjadi petugas perpustakaan?
Narasumber        : Karena menurut ibu jiwa ibu itu memang ada disini
Siswa                    : Bagaimana cara ibu untuk meningkatkan minat baca siswa?
Narasumber        : Di sini disediakan computer dan jaringan internetnya      
Siswa                   : Buku apa yang paling diminati siswa?
Narasumber        : Novel dan cerita fiksi
Siswa                   : Menurut ibu, mengapa minat baca siswa menurun pada jaman sekarang?
Narasumber        : Karena banyak anak yang lebih senang menonton televisi
                            
Siswa                    : Apa suka duka selama menjadi petugas perpustakaan?
Narasumber        : Kesepian, karena jarang sekali siswa yang datang ke sini
                            
Siswa                   : Apa harapan ibu kedepan dalam perkembangan perpustakaan ini?
Narasumber        : Ibu berharap banyak siswa yang datang ke sini dan siswanya menjadi pintar