Selamat
sore……
Tadi
pagi hingga siang aku menghadiri acara Penelusuran Potensi Diri garapan
Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag), Samarinda. Sudah jadi
kebiasaan mencatat beberapa hal isi materi di buku, dan syukur-syukur dapat
beberapa poin penting. Itulah yang akan aku bagikan ke teman-teman. Semoga
bermanfaat ya……
Dekan
Fakultas Psikologi Untag, Samarinda, sebelum membuka secara resmi acara tadi, sempat
membeberkan bidang-bidang psikologi khusus. Diantaranya;
Psikologi konseling &
khusus
Psikologi perkembangan
Psikologi eksperimen
Psikologi sosial
Psikologi kesehatan
Psikologi komunitas
Psikologi sekolah &
pendidikan
Psikologi industri
Psikologi lingkungan
1 Psikologi forensik
1 Psikologi politik, dan
1 Psikologi lintas budaya
Pemateri
selanjutnya, Hari Sumitro, S.T., S. Psi membahas tentang Psikologi Industri dan
Organisasi.
Ia
mengatakan bahwa ketika di dunia kerja, yang lebih dibutuhkan adalah soft skill ketimbang hard skill.
Soft skill dengan kisaran kebutuhan di
dunia kerja mencapai 65-80% itu di antaranya:
1. Kerjasama tim
2.
Leadership
3. Komunikasi & negosiasi
4. Kreativitas
5.
Intra/entrepeneurship
6. Pantang menyerah
7. Kejujuran/integritas
8.
Problem solving
Sementara
hard skill berupa kemampuan akademis,
pengetahuan dasar dan umum serta logika dikisarkan hanya 20-35%.
Peluang
bidang kerja bagi dunia psikologi dapat berupa sebagai HRD/personalia, trainer/motivator, entrepeneurship, dosen/peneliti, konsultan SDM, atau bekerja di instansi
pemerintah/militer/olahraga.
Pada
acara puncak, Evi Kurniasari P. S.Psi., M. Psi, Psikolog memandu para peserta
tes potensi diri. Seperti inilah Myers Briggs Type Indicator (MBTI)
yang harus dipilih berdasarkan masing-masing diri individu peserta secara
spontan.
Usai
tes, ia menjabarkan tentang empat kutub MBTI seperti ini.
Dari
perhitungan poin tes tadi, kita bisa melihat kecenderungan masing-masing diri seperti
apa. Misalnya dalam hal energi. Orang bertipe eksternal, akan justru mendapat energi
dari aktivitas, orang-orang, benda, dan hal-hal lain di luar dirinya. Ekspresif
sehingga mudah dikenali, wawasannya luas tetapi dangkal. Mereka punya banyak
kenalan tetapi hanya sedikit sahabat yang mereka miliki.
Sebaliknya,
orang bertipe internal, ia mendapat energi justru dari refleksi, perasaa, dan
ide-ide dalam dirinya. Mereka berpikir sebelum bertindak. Ekspresinya tidak terlihat.
Wawasannya sedikit tetapi ia sangat fokus dengan apa yang dipelajarinya. Bertipe
setia.
Adapun
saat menerima informasi berkecenderungan
sensing, mereka akan berfokus pada
informasi yang didapatnya melalui panca indera serta pada penerapan praktisnya.
Sensing memandang intuition sebagai pemimpi, tidak
praktis, dan terlalu mengada-ngada. Intuition
bergerak sesuai kekuatan intuisinya. Mereka memandang sensing sebagai orang yang tidak visioner dan kurang optimis.
Dalam
hal membuat keputusan apakah cenderung memakai perasaan (feeling), atau logika (thinking)?
Secara jelas, bagi yang membuat keputusan kecenderungannya berdasarkan feeling, disarankan untuk tidak mengambil
jalur pendidikan hukum.
Apakah
dalam memanajemen hidup lebih bergaya
judging atau perceiving?
Orang
dengan kecenderungan tipe judging
biasanya suka bergaya hidup tegas, terencana, teratur. Mereka menganggap
sesuatu yang terjadi di luar rencana adalah sebuah masalah. Karenanya, mereka
bergerak sesuai target, perfeksionis. Sementara orang berkecenderungan perceiving, fleksibel. Gaya hidupnya
spontan, mudah menyesuaikan diri dengan perubahan. Sesuatu yang terjadi di luar
rencana mereka anggap sebagai sebuah tantangan. Selain itu, mereka menikmati
apa saja yang terjadi (mengalir).
Dari
beberapa kecenderungan itu, ada beberapa hasil yang bisa dijadikan cermin,
siapa seseungguhnya kita.
1. ISTJ (artinya orang ini
berkecenderungan Internal, Sensing,
Thinking, Judging) = melakukan apa yang harus dilakukan.
2. ISFJ (artinya orang ini
berkecenderungan Internal, Sensing,
Feeling, Judging) = menganggap penting tugasnya. Biasanya multitasking.
3. ISTP (berkecenderungan Internal, Sensing, Thinking, Perceiving)
= senang melakukan pemecahan masalah.
4. ISFP (berkecenderungan Internal, Sensing, Feeling, Preceiving)
= saling menghargai dalam kehidupan.
5. INFJ (berkecenderungan
Internal, Intuition, Feeling, Judging) = menjadi inspirasi orang lain.
6. INTJ (berkecenderungan Internal, Intuition, Thinking, Judging)
= mereka menganggap segala sesuatu memiliki kesempatan untuk berkembang.
7. INFP (berkecenderungan Internal, Intuition, Feeling, Perceiving)
= mereka melayani dan menolong orang lain.
8. INTP (berkecenderungan Internal, Intuition, Thinking, Perceiving)
= senang mempelajari segala hal.
9. ESTP (berkecenderungan Eksternal, Sensing, Thinking, Perceiving)
= realis mutlak.
10. ESFP (berkecenderungan Eskternal, Sensing, Feeling, Preceiving)
= punya slogan kita hidup hanya sekali saja. Memanfaatkan waktu sekali itu
dengan sebaiknya.
11. ENFP (berkecenderungan Eksternal, intuition, Feeling, Perceiving)
= punya slogan bikin hidup lebih hidup.
12. ENTP (berkecenderungan Eskternal, Intuition, Thinking, Perceiving)
= gemar berpindah dari satu tantangan ke tantangan lain.
13. ESTJ (berkecenderungan Eksternal, Sensing, Thinking, Judging) =
pengelola kehidupan.
14. ESFJ (berkecenderungan Eksternal, Sensing, Feeling, Judging) =
mereka tipe teman bagi kehidupan.
15. ENFJ (berkecenderungan Eskternal, Intuition, Feeling, Judging)
= punya potensi meyakinkan orang dengan berbicara.
16. ENTJ (berkecenderungan Eksternal, Intuition, Thinking, Judging)
= pemimpin alamiah. Bakat-bakat
kepemimpinan terlihat menonjol.