Thursday, July 11, 2013

Seandainya....

Lihat apa yang terjadi. Aku buru-buru menyalakan laptop saat aku seharusnya sedang makan sahur dengan tenang. Ada sesuatu yang mendorongku untuk menyalakan laptop dan log in facebook.

Ada kamu di sana. Di pemberitahuan ulang tahun.
Bodohnya aku sampai baru ingat bahwa ini hari ulang tahunmu.

Awalnya aku berniat menulis di dindingmu dengan kalimat semacam selamat ulang tahun dan lain sebagainya itu nanti-nanti saja. Tapi kemudian aku khawatir dengan kata "nanti". Aku khawatir "nanti" adalah waktu yang tak bisa kutemui, apalagi kulalui. Jadi, aku memutuskan untuk menulisnya sekarang.

Seperti biasa, aku bukan orang yang pertama kali mengucapkan ucapan selamat ulang tahun atau semacamnya itu. Kulihat deretan postingan di sana. Macam-macam doa dan pesannya.

Aku menarik napas. Mulanya aku hendak menulis begini:

"Semoga bahagia, berkah sepanjang masa. Jangan lupa olahraga, dan jangan lupakan aku. Miss you."


Tapi.....

Ada pacarmu di sana, dan aku urung menulis begitu, takut dia cemburu padaku.

Makanya...aku tidak melakukan itu.
Cukup dengan ucapan, "selamat ulang tahun, semoga berbahagia dan berkah sepanjang  masa." ditambah dengan smiley.

Aku menganggap perasaan itu.

"Kamu harus bahagia," katanya dulu. Suatu waktu yang aku bahkan tidak ingat kapan tepatnya.
"Iya, aku bahagia," kataku.
"Bohong," selanya. Aku bisa merasakan nadanya saat mengucapkan itu. Tapi aku tidak tersudut.
"Iya. Kamu mungkin tidak melihatku bahagia, tapi aku merasa cukup dengan ini saat ini," tegasku.

Dia diam sejenak.

"Maaf..." lirihnya.
"Maaf untuk apa?" kejarku. Dia memang harus dikejar.Dia memang layak dikejar.
"Maaf karena aku mencintaimu," katanya lagi.

Shit!

Dia sudah punya kekasih.

Tapi aku ingin mendengarnya mengucapkan kalimat itu lagi.

"Tapi kamu sudah punya pacar," kataku gemetar. Ah, aku benci diriku yang mudah terharu.
"Karena itulah, kamu harus bahagia," jawabnya.
"Aku tidak mau perempuan yang kucintai tidak bahagia. Seandainya aku bisa....." kalimatnya menggantung.
"Bisa apa?" Sudah kubilang dia layak dikejar. Maka kukejar ia agar  menyelesaikan kalimatnya.
"Bisa mendapatkan kamu juga...." nadanya melemah. Nadanya menyerah.

Aku tahu perasaannya.
Dan aku menganggap perasaan ini sama ada.

Seandainya....


*Menanti fajar.
Jumat, 12 Juli 2013

Selamat ulang tahun, Panda... :)


Wednesday, July 10, 2013

Serupa Tapi Tak Sama

Mirip dengan kalimat yang biasa dipakai untuk tebak beda gambar di koran atau majalah anak-anak ya.
Ramadan tahun lalu juga di tanah orang. Tahun-tahun sebelumnya juga. Dan kalau tidak salah hitung tahun ini adalah tahun kesembilan aku nggak ramadan di kampung halaman.
Serupa nasibnya. Tapi tentu beda rasanya. Kesannya.

Sedih iya sih. Kangen masa dulu tarawih sama Emak dan Bapak. Abang yang curi-curi kesempatan main kartu bergambar hero kayak power ranger dan lain-lain. Aku yang selalu di sisi Emak dalam shaf. Aku yang masih lapar pas tarawih padahal udah ngembat kolak. Kangen Bapak yang kadang kudengar ngasih tausiyah di langgar. Kangen suara bleduman (petasan dengan bambu besar) yang menggegerkan isi dada tiba-tiba.
Yah..masa kecil.
Sekarang udah gede. Nggak main-main kayak dulu.

Jadi orang dewasa menyenangkan, tapi susah dijalanin. «« iklan banget..hehe..

Demikian..
Tiap tahun, ramadan pasti punya cerita..
Semoga cerita tahun ini baik...happy ending...
Amiin..

Tuesday, July 9, 2013

Ajang Keren Kompetisi Nulis

Ajang bergengsi nggak cuma melulu nyanyi. Dengan modal tulisan kita juga bisa berdiri megang tropi sampai ke luar negeri.Contohnya ini, aku UWAW banget pas tau note temennya temen di Facebook tentang ajang nulis bergengsi. Kalau yang Rohto, aku udah pernah tahu sebelumnya. Dulu sempet pengen ikut, tapi ada syarat yang nggak bisa kupenuhi, bukti pembelian/struk produk Rohto. Nah, sekarang aku punya produknya, tapi nggak tahu tuh struk di mana. kebiasaan suka buang sampah..hihi..

Baiklah, ini aku bagi link infonya. Sila di-klik bagi yang udah kedip-kedip...

https://www.facebook.com/#!/notes/ai-el-afif-ii/3-lomba-cerpen-termewah-2013/379272322199068