Ajang bergengsi nggak cuma melulu nyanyi. Dengan modal tulisan kita juga bisa berdiri megang tropi sampai ke luar negeri.Contohnya ini, aku UWAW banget pas tau note temennya temen di Facebook tentang ajang nulis bergengsi. Kalau yang Rohto, aku udah pernah tahu sebelumnya. Dulu sempet pengen ikut, tapi ada syarat yang nggak bisa kupenuhi, bukti pembelian/struk produk Rohto. Nah, sekarang aku punya produknya, tapi nggak tahu tuh struk di mana. kebiasaan suka buang sampah..hihi..
Baiklah, ini aku bagi link infonya. Sila di-klik bagi yang udah kedip-kedip...
https://www.facebook.com/#!/notes/ai-el-afif-ii/3-lomba-cerpen-termewah-2013/379272322199068
Tuesday, July 9, 2013
Friday, June 28, 2013
Apakah Kalian Tahu?
Apakah orang mati berhenti bertambah umurnya?
Sebab pagi tadi dia datang lagi. Dengan senyuman. Dengan keakraban yang selalu dia tawarkan.
Dia mendewasa. Karena itulah aku bertanya pada kalian, apakah umur orang yang mati bertambah? Atau cukup berhenti di usia kematiannya?
Saban tahun kuucapkannya selamat ulang tahun.
Terima kasih, atas kehadiran yang bahkan tidak kuminta. Apakah dia tahu sesuatu ini bernama rindu?
Sebab pagi tadi dia datang lagi. Dengan senyuman. Dengan keakraban yang selalu dia tawarkan.
Dia mendewasa. Karena itulah aku bertanya pada kalian, apakah umur orang yang mati bertambah? Atau cukup berhenti di usia kematiannya?
Saban tahun kuucapkannya selamat ulang tahun.
Terima kasih, atas kehadiran yang bahkan tidak kuminta. Apakah dia tahu sesuatu ini bernama rindu?
Tuesday, June 11, 2013
Pada Halaman 287
Dear you..
Sebenarnya lucu. Tiba-tiba datang melalui pesan singkat untuk meminjam buku di perpustakaan dengan judul rekomendasi darimu. Lengkap dengan letak bukunya, seakan-akan kamu seorang pustakawan di sana.
Kenapa? Tanyaku.
Kamu jawab, "aku sengaja menaruh buku itu di tempat rahasia."
Dear you..
Beberapa saat aku berpikir, kenapa harus aku?
Katamu, "karena kamu suka membaca."
Tahu dari mana?
Kamu jawab, "aku selalu mengamatimu."
Begitukah?
Lalu siapa kamu sebenarnya?
Bagaimana caramu tahu tentang aku?
Kita bicara seolah-olah kita pernah bertemu dan berteman lama.
Aku merasa kita sudah dekat. Entahlah.
Bagaimana caramu melakukannya?
Penyihirkah kamu?
Dear you..
Coba tebak apakah aku akan melakukan saranmu, meminjam buku di perpustakaan itu?
Lalu jawabmu, "aku percaya kamu akan melakukannya. Kita akan bertemu di sana. Di halaman 287."
Sebenarnya lucu. Tiba-tiba datang melalui pesan singkat untuk meminjam buku di perpustakaan dengan judul rekomendasi darimu. Lengkap dengan letak bukunya, seakan-akan kamu seorang pustakawan di sana.
Kenapa? Tanyaku.
Kamu jawab, "aku sengaja menaruh buku itu di tempat rahasia."
Dear you..
Beberapa saat aku berpikir, kenapa harus aku?
Katamu, "karena kamu suka membaca."
Tahu dari mana?
Kamu jawab, "aku selalu mengamatimu."
Begitukah?
Lalu siapa kamu sebenarnya?
Bagaimana caramu tahu tentang aku?
Kita bicara seolah-olah kita pernah bertemu dan berteman lama.
Aku merasa kita sudah dekat. Entahlah.
Bagaimana caramu melakukannya?
Penyihirkah kamu?
Dear you..
Coba tebak apakah aku akan melakukan saranmu, meminjam buku di perpustakaan itu?
Lalu jawabmu, "aku percaya kamu akan melakukannya. Kita akan bertemu di sana. Di halaman 287."
Saturday, June 8, 2013
Dari Obrolan Malam Minggu di Warung Makan
Usai memesan makanan, aku duduk memunggungi meja. Dan dari seberang meja sana, terdengar suara seorang pria bicara melalui telepon selular.
"Kamu tuh kenapa sih, marah..."
"Yang egois itu bunda, bukan ayah. Ya udah ngobrol aja sama orang lain."
*terdengar hp diletakkan kasar di atas meja*
Wah, ada yang ngambek di sana dan di sini lagi kesel. Padahal ini malam minggu. Malam bersenang-senang. Malam panjang.
*tiba-tiba hp-nya berdering lagi*
"Apa lagi?" katanya di corong telepon.
Nadanya meninggi dari yang tadi. Aku meneguk ludah. Ngeri juga orang ini.
"Kamu tuh ya, di sini halo halo di sana ngomong sama siapa. Ya udah mending ngomong sama orang lain dulu."
Klik.
Percakapan usai. Pesananku juga selesai dibuat. Aku pulang setelah membayar.
Saat akan meninggalkan area warung makan, sempat kulirik wajah pria tadi. Kutinggalkan senyum di dua matanya. Kasian, dia tampak kesal sekali. Entah perkara apa di antara mereka, di antara pasangan yang aku taksir belum menikah, masih pacaran, di antara panggilan bunda dan ayah. Uhuk.
Gak mau ambil pusing, aku buru-buru pergi sambil berpikiran, "cocok juga untuk bahan tulisan malam minggu kali ini." Eheh.
Dear...
Pacaran itu buat apa? Kalau untuk penjajakan pra menikah ya nggak apa-apa. Pacaran untuk rencana masa depan, hidup dengan teman sejati sampai mati.
Menurut hematku, antar pasangan setidaknya ngerti gimana cara "menjinakkan" amarah dari pasangannya. Kan katanya saling kenal, saling sayang. Kalau belum tau, cari tau. Kalau aku, marah, kesel, diam aja (lah malah curhat), ppfftt...
Marah-marahan dalam hubungan apapun itu nggak enak. Makan jadi kurang berselera. Tidur pun kadang nggak nyenyak karena kepikiran "salah apa" dan gimana nyelesaiin masalah.
Baiklah, ini malam minggu. Yang lagi ngambekan, yuk baikan. Ini malam panjang, malam senang-senang.
*Malam minggu. Adu kedip dengan kursor. Tulisan ini disponsori oleh sebungkus kerupuk*
"Kamu tuh kenapa sih, marah..."
"Yang egois itu bunda, bukan ayah. Ya udah ngobrol aja sama orang lain."
*terdengar hp diletakkan kasar di atas meja*
Wah, ada yang ngambek di sana dan di sini lagi kesel. Padahal ini malam minggu. Malam bersenang-senang. Malam panjang.
*tiba-tiba hp-nya berdering lagi*
"Apa lagi?" katanya di corong telepon.
Nadanya meninggi dari yang tadi. Aku meneguk ludah. Ngeri juga orang ini.
"Kamu tuh ya, di sini halo halo di sana ngomong sama siapa. Ya udah mending ngomong sama orang lain dulu."
Klik.
Percakapan usai. Pesananku juga selesai dibuat. Aku pulang setelah membayar.
Saat akan meninggalkan area warung makan, sempat kulirik wajah pria tadi. Kutinggalkan senyum di dua matanya. Kasian, dia tampak kesal sekali. Entah perkara apa di antara mereka, di antara pasangan yang aku taksir belum menikah, masih pacaran, di antara panggilan bunda dan ayah. Uhuk.
Gak mau ambil pusing, aku buru-buru pergi sambil berpikiran, "cocok juga untuk bahan tulisan malam minggu kali ini." Eheh.
Dear...
Pacaran itu buat apa? Kalau untuk penjajakan pra menikah ya nggak apa-apa. Pacaran untuk rencana masa depan, hidup dengan teman sejati sampai mati.
Menurut hematku, antar pasangan setidaknya ngerti gimana cara "menjinakkan" amarah dari pasangannya. Kan katanya saling kenal, saling sayang. Kalau belum tau, cari tau. Kalau aku, marah, kesel, diam aja (lah malah curhat), ppfftt...
Marah-marahan dalam hubungan apapun itu nggak enak. Makan jadi kurang berselera. Tidur pun kadang nggak nyenyak karena kepikiran "salah apa" dan gimana nyelesaiin masalah.
Baiklah, ini malam minggu. Yang lagi ngambekan, yuk baikan. Ini malam panjang, malam senang-senang.
*Malam minggu. Adu kedip dengan kursor. Tulisan ini disponsori oleh sebungkus kerupuk*
Saturday, June 1, 2013
Sebuah Puisi Malam Minggu
Jadi beginilah sekarang aku
Karena
kembang-kembang para layu diserbu kumbang madu
Jadi beginilah aku
Merangkai puisi untuk dijual di malam minggu
Siapa mau beli?
Hubungi aku
Sebelum lewat malam dan waktu membunuhku
*malam minggu di desa Tajer Mulya, Long Ikis, Paser
Karena
kembang-kembang para layu diserbu kumbang madu
Jadi beginilah aku
Merangkai puisi untuk dijual di malam minggu
Siapa mau beli?
Hubungi aku
Sebelum lewat malam dan waktu membunuhku
*malam minggu di desa Tajer Mulya, Long Ikis, Paser
Tuesday, May 21, 2013
Persembahan untuk Indonesia (Harkitnas 2013)
Lihat http://diskominfo.kaltimprov.go.id/berita-2252-generasi-muda-harus-jadi-pejuang-dan-petarung-tangguh---.html
MENEMUKAN YANG HILANG
Adam
Aku masih menggeliat di
atas kasur ketika cahaya matahari masuk lewat celah ventilasi jendela kamar dan
menerpa wajah. Membuka mata dan menumbukkannya ke arah jam weker kecil di atas
meja kecil di samping ranjang. Hm, pukul 6:05
Wita. Aku menggeliat sekali lagi, melemaskan otot-otot sambil menguap lebar,
menuntaskan kantuk. Aku lantas duduk di tepi ranjang sambil
menggosok-nggosokkan dua telapak tangan ke wajah, menyempurnakan kesadaran.
“Kepada bapak ibu,
semua warga RT 19 harap segera menuju titik awal kerja bakti. Silakan bawa
perlatan masing-masing, boleh cangkul, sabit, atau sapu lidi.”
Aku mendengar suara
itu. Suara laki-laki yang dilantangkan lewat pengeras suara, berasal dari arah
masjid. Aku mengernyitkan dahi. Tadi ketika tidur, aku juga seperti mendengar
suara semacam itu. Kukira sekarang pun aku sedang bermimpi. Kutepuk paha kanan,
jangan-jangan aku belum bangun sungguhan. Tidak, aku tidak sedang bermimpi.
Barangkali suara itulah yang sampai ke dalam mimpiku, membangunkanku.
**
Dimas
Kembali kuhitung jumlah
orang yang ada di depanku. Tidak lebih dari sepuluh jumlahnya. Tanpa sadar aku
mendesah. Rasanya jumlah orang di daerah sini
lebih banyak dari yang ada di depanku sekarang. Ke mana yang lain?
Sunday, May 12, 2013
Who Are You? Penelusuran Potensi Diri dari Fakultas Psikologi Untag, Samarinda (Catatan Ringan Acara Tadi)
Selamat
sore……
Tadi
pagi hingga siang aku menghadiri acara Penelusuran Potensi Diri garapan
Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag), Samarinda. Sudah jadi
kebiasaan mencatat beberapa hal isi materi di buku, dan syukur-syukur dapat
beberapa poin penting. Itulah yang akan aku bagikan ke teman-teman. Semoga
bermanfaat ya……
Dekan
Fakultas Psikologi Untag, Samarinda, sebelum membuka secara resmi acara tadi, sempat
membeberkan bidang-bidang psikologi khusus. Diantaranya;
Psikologi konseling &
khusus
Psikologi perkembangan
Psikologi eksperimen
Psikologi sosial
Psikologi kesehatan
Psikologi komunitas
Psikologi sekolah &
pendidikan
Psikologi industri
Psikologi lingkungan
1 Psikologi forensik
1 Psikologi politik, dan
1 Psikologi lintas budaya
Pemateri
selanjutnya, Hari Sumitro, S.T., S. Psi membahas tentang Psikologi Industri dan
Organisasi.
Ia
mengatakan bahwa ketika di dunia kerja, yang lebih dibutuhkan adalah soft skill ketimbang hard skill.
Soft skill dengan kisaran kebutuhan di
dunia kerja mencapai 65-80% itu di antaranya:
1. Kerjasama tim
2.
Leadership
3. Komunikasi & negosiasi
4. Kreativitas
5.
Intra/entrepeneurship
6. Pantang menyerah
7. Kejujuran/integritas
8.
Problem solving
Sementara
hard skill berupa kemampuan akademis,
pengetahuan dasar dan umum serta logika dikisarkan hanya 20-35%.
Peluang
bidang kerja bagi dunia psikologi dapat berupa sebagai HRD/personalia, trainer/motivator, entrepeneurship, dosen/peneliti, konsultan SDM, atau bekerja di instansi
pemerintah/militer/olahraga.
Pada
acara puncak, Evi Kurniasari P. S.Psi., M. Psi, Psikolog memandu para peserta
tes potensi diri. Seperti inilah Myers Briggs Type Indicator (MBTI)
yang harus dipilih berdasarkan masing-masing diri individu peserta secara
spontan.
Usai
tes, ia menjabarkan tentang empat kutub MBTI seperti ini.
Dari
perhitungan poin tes tadi, kita bisa melihat kecenderungan masing-masing diri seperti
apa. Misalnya dalam hal energi. Orang bertipe eksternal, akan justru mendapat energi
dari aktivitas, orang-orang, benda, dan hal-hal lain di luar dirinya. Ekspresif
sehingga mudah dikenali, wawasannya luas tetapi dangkal. Mereka punya banyak
kenalan tetapi hanya sedikit sahabat yang mereka miliki.
Sebaliknya,
orang bertipe internal, ia mendapat energi justru dari refleksi, perasaa, dan
ide-ide dalam dirinya. Mereka berpikir sebelum bertindak. Ekspresinya tidak terlihat.
Wawasannya sedikit tetapi ia sangat fokus dengan apa yang dipelajarinya. Bertipe
setia.
Adapun
saat menerima informasi berkecenderungan
sensing, mereka akan berfokus pada
informasi yang didapatnya melalui panca indera serta pada penerapan praktisnya.
Sensing memandang intuition sebagai pemimpi, tidak
praktis, dan terlalu mengada-ngada. Intuition
bergerak sesuai kekuatan intuisinya. Mereka memandang sensing sebagai orang yang tidak visioner dan kurang optimis.
Dalam
hal membuat keputusan apakah cenderung memakai perasaan (feeling), atau logika (thinking)?
Secara jelas, bagi yang membuat keputusan kecenderungannya berdasarkan feeling, disarankan untuk tidak mengambil
jalur pendidikan hukum.
Apakah
dalam memanajemen hidup lebih bergaya
judging atau perceiving?
Orang
dengan kecenderungan tipe judging
biasanya suka bergaya hidup tegas, terencana, teratur. Mereka menganggap
sesuatu yang terjadi di luar rencana adalah sebuah masalah. Karenanya, mereka
bergerak sesuai target, perfeksionis. Sementara orang berkecenderungan perceiving, fleksibel. Gaya hidupnya
spontan, mudah menyesuaikan diri dengan perubahan. Sesuatu yang terjadi di luar
rencana mereka anggap sebagai sebuah tantangan. Selain itu, mereka menikmati
apa saja yang terjadi (mengalir).
Dari
beberapa kecenderungan itu, ada beberapa hasil yang bisa dijadikan cermin,
siapa seseungguhnya kita.
1. ISTJ (artinya orang ini
berkecenderungan Internal, Sensing,
Thinking, Judging) = melakukan apa yang harus dilakukan.
2. ISFJ (artinya orang ini
berkecenderungan Internal, Sensing,
Feeling, Judging) = menganggap penting tugasnya. Biasanya multitasking.
3. ISTP (berkecenderungan Internal, Sensing, Thinking, Perceiving)
= senang melakukan pemecahan masalah.
4. ISFP (berkecenderungan Internal, Sensing, Feeling, Preceiving)
= saling menghargai dalam kehidupan.
5. INFJ (berkecenderungan
Internal, Intuition, Feeling, Judging) = menjadi inspirasi orang lain.
6. INTJ (berkecenderungan Internal, Intuition, Thinking, Judging)
= mereka menganggap segala sesuatu memiliki kesempatan untuk berkembang.
7. INFP (berkecenderungan Internal, Intuition, Feeling, Perceiving)
= mereka melayani dan menolong orang lain.
8. INTP (berkecenderungan Internal, Intuition, Thinking, Perceiving)
= senang mempelajari segala hal.
9. ESTP (berkecenderungan Eksternal, Sensing, Thinking, Perceiving)
= realis mutlak.
10. ESFP (berkecenderungan Eskternal, Sensing, Feeling, Preceiving)
= punya slogan kita hidup hanya sekali saja. Memanfaatkan waktu sekali itu
dengan sebaiknya.
11. ENFP (berkecenderungan Eksternal, intuition, Feeling, Perceiving)
= punya slogan bikin hidup lebih hidup.
12. ENTP (berkecenderungan Eskternal, Intuition, Thinking, Perceiving)
= gemar berpindah dari satu tantangan ke tantangan lain.
13. ESTJ (berkecenderungan Eksternal, Sensing, Thinking, Judging) =
pengelola kehidupan.
14. ESFJ (berkecenderungan Eksternal, Sensing, Feeling, Judging) =
mereka tipe teman bagi kehidupan.
15. ENFJ (berkecenderungan Eskternal, Intuition, Feeling, Judging)
= punya potensi meyakinkan orang dengan berbicara.
16. ENTJ (berkecenderungan Eksternal, Intuition, Thinking, Judging)
= pemimpin alamiah. Bakat-bakat
kepemimpinan terlihat menonjol.
Subscribe to:
Posts (Atom)