Aku menjaga
perasaanmu, perasaanmu pada dia. Dan kamu tak perlu menjaga perasaanmu untukku.
Aku cukupkan bahagiaku. Tak ada yang perlu dikhawatirkan…
Kau tahu,
aku selalu merasakan gelombang cinta saat kamu bicara tentang dia, sekesal
apapun nada bicaramu. Dengar, jadilah teman hidupnya yang setia, melindunginya…
Membebat luka
adalah keahlianku yang kudapat dari latihan sejak lama, sejak aku mengenalmu
dan kamu lebih mengenalnya. Aku hanya tersenyum setiap kali meraba luka,
berharap senyumlah obat termujarab…
Aku percaya
pada harapan, karenanya aku tak mengapa bahkan bila harus kecewa. Hidup terus
berjalan kendati aku dan kamu tak menyatu nyata…
Aku akan di
sini sementara. Turut merayakan kebahagiaanmu. Aku akan pergi bila aku sudah
merasa cukup tangguh melawan pertanyaan waktu dan orang-orang sekelilingku.
Tetapi
sebelum itu, ada hal yang harus kamu tahu, bahwa sejauh apapun aku pergi,
sedekat lalu kamu di hati.
*Wolter Monginsidi, 12 April 2013
23:12 Wita
kakaaaaak, yang ini bikin galau maksimaaal
ReplyDelete