Thursday, May 9, 2013

Cerita Senja

"Katamu, senja adalah pertanda pulang. Pulang ke mana gerangan? Adakah kau tahu di mana rumahnya?"

Suatu kali seorang kawan bertanya padaku, "kenapa banyak orang menggilai senja? Kuperhatikan puisi-puisi yang kau buat pun banyak bicara tentang senja. Apa yang membuat senja begitu istimewa di matamu? Kenapa tidak buat puisi tentang tengah hari, atau ketika pagi, begitu?"

Aku menyimak kata per katanya sambil tersenyum.

Entahlah, aku juga heran kenapa banyak orang menyukai senja. Mungkin karena cahaya jingganya? Ataukah ada cerita bahagia di kala senja dengan orang tercinta? Bagiku, senja seperti pengingat waktu untuk pulang. Kembali. Bukankah hari adalah perputaran masa? Dari pagi, siang, malam, kembali pagi, dan seterusnya sampai semua yang ada di dunia berhenti berputar bila tiba waktunya.

Kau tahu di mana tempat kita kembali? Kamu kan sudah kembali. Aku berharap kamu bisa menceritakan bagaimana tempat itu. Tapi kemudian aku tahu itu rahasia. Aku tak boleh tahu. Baiklah... Aku akan menjadikan senja pengingat waktu kembali, mengingat kamu. Lagi.

No comments:

Post a Comment